Bencana, Ketidakadilan, dan Kemendesakan Suatu Kesalehan Ekologis
Di awal 2021, masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) dihadapkan pada ujian yang tak mudah. Belum mereda Covid-19, rangkaian bencana alam muncul silih berganti, seperti gempa bumi, banjir bandang, longsor, badai seroja, dan sebagainya. Peristiwa bencana ini terjadi hampir merata di seluruh daerah di NTT.
Secara ilmiah, kita bisa katakan, rentetan bencana ini adalah bagian dari dinamika evolusi Bumi. Namun, pola bencana alam yang menggurita beberapa tahun terakhir mendesak kita untuk bertanya serius: apakah ini mekanisme alamiah Bumi semata? Apakah horor yang ditimbulkan serangkaian peristiwa bencana ini murni berasal dari kekuatan destruktif alam? Pertanyaan-pertanyaan ini akan saya elaborasi dalam tulisan ini.
Akar Manusiawi Bencana
Henryk Skolimowski, ahli filsafat lingkungan dari Polandia, tidak pernah melihat bencana alam sebagai fenomena tunggal. Bencana alam, menurut Skolimowski, berkorelasi dengan sikap, cara berpikir, dan cara bertindak manusia yang destruktif di tengah alam.1 Tentu saja ada mekanisme alamiah, tapi akar manusiawi memberikan kontribusi paling besar.
Banjir dan longsor, misalnya, tak mungkin terpisahkan dari aksi deforestrasi yang dilakukan manusia. Untuk konteks NTT, laju deforestrasi nyata dalam banyak aktivitas pertambangan di Flores, ekspansi pabrik semen dan industri-industri ekstraktif di Manggarai Timur, eksplorasi dan eksploitasi proyek geothermal di Wae Sano (Manggarai Barat) dan Sokoria (Ende), perluasan perkebunan monokultur di Sumba, eskalasi pembangunan waduk di Timor, dan perambahan serta pembakaran kawasan hutan secara liar (illegal logging) di hampir semua wilayah di NTT.
Laju deforestrasi yang makin cepat tak seimbang dengan kemampuan alam untuk memulihkan diri.2 Akibatnya, aneka peristiwa bencana alam, seperti erosi, tanah longsor, banjir bandang, dan sebagainya begitu mudahnya menghajar sendi kehidupan kita. Fakta ini dengan demikian memperkuat tesis Skolimowski, bahwa krisis ekologi yang memicu timbulnya bencana memiliki akar yang kuat dalam diri manusia. Dengan kata lain, krisis ekologis adalah representasi krisis antropologis.
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。