Mendorong Keadilan Iklim Di Indonesia
Oleh : Deddy Febrianto Holo
Divisi Perubahan Iklim dan Kebencanaan WALHI NTT
Suatu hari di musim panas lalu, Greta membolos dari sekolah. Greta tak sembarang membolos. Ia duduk manis di luar parlemen Swedia dan secara tak sengaja aksinya itu memicu gerakan global.
Greta Thunberg melakukannya sendiri dan sepintas terlihat ringkih saat memulai aksi kampanye protes perubahan iklim di luar gerakan parlemen Swedia, Agustus tahun lalu. Orang tuanya sempat berulangkali menghalangi rencana aksi gadis mereka.
Teman sekolahnya bahkan menolak ikut bergabung. Para pejalan kaki yang lewat, ada yang menatap iba. Beberapa terlihat bingung melihat aksi gadis ini duduk di atas batu dan disampingnya terdapat poster yang ditulisi dengan spidol.
Delapan bulan berlalu, gerakan yang berubah dari gadis tersebut. Gadis berkepang lalu dikenal dunia sebagai sosok yang bertekad kuat dan menginspirasi dengan aksi pedulinya. Presiden negaranya, serta sejumlah pemimpin perusahaan dikiritisinya secara langsung. Tulisan di banner berbunyi “skolstrejk för klimatet” (sekolah melawan untuk iklim) sudah diterjemahkan ke dalam berbagai gerakan sebagai gerakan perlawanan positif. Dan dari semua itu, Greta yang sosok penyendiri menjadi pusat perhatian dalam kesendiriannya.
Pada 15 Maret 2019 lalu, saat dirinya beraksi (Greta melakukannya setiap Jumat, tidak peduli panas, hujan, ataupun salju turun) kian mempercepat munculnya gerakan masal. Gerakan Jumat ini menyebar secara global, dan menjadi gerakan lingkungan terbesar. Greta menunjukkan antusiasmenya saat gerakan ini dengan cepat membesar.
****
Dari kisah gadis belia ini, kita tentu berpikir bagaimana menyelesaikan berbagai krisis iklim yang terjadi hari ini? Apa yang di lakukan Greta merupakan sebuah kegelisahan anak-anak yang bila dilihat dari sudut pandang orang dewasa ini adalah sebuah “permainan kanak-kanak” seperti berlari, bersembunyi, menari, dll.
Greta menciptakan ruang bermainnya sendiri yang substansif dan memberikan pesan besar kepada dunia bahwa jika perubahan iklim tidak direspon secepatnya anak-anak seperti Greta di dunia akan sulit bermain dan bersekolah akibat dampak pemanasan global yang ditenggarai oleh berbagai aktivitas industry yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Dari cerita Greta, kita bergeser pada kisah anak-anak di Nusa Tenggara Timur yang sedang menghadapi berbagai persoalan krisis lingkungan. Seperti di pelosok kepulauan Sabu Raijua para ibu dan anak berbondong-bondong mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan keseharian.
Krisis air bersih yang dialami oleh masyarakat Sabu Raijua merupakan dampak perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan berkepanjangan. Mereka harus menempuh perjalanan yang jauh untuk mencari sumber air karena sumur-sumur terdekat yang ada mengalami kekeringan.
Kisah anak Nusa Tenggara Timur yang ke sekolah dengan menenteng jeriken merupakan pemandangan umum yang sering kita jumpai. Inilah mengapa keadilan iklim antar generasi menjadi sangat penting untuk disuarakan bersama, seperti yang dilakukan Greta seorang pelajar yang melakukan aksi seorang diri untuk memberi tahu dunia bahwa anak di NTT sedang mengalami dampak perubahan iklim. Bersekolah sambil membawa jeriken bukan membawa bekal makanan.
Dari kisah Greta di belahan Eropa dan kisah anak NTT di menjadi cermin betapa krisis iklim benar-benar memberi dampak buruk bagi generasi muda. Munurut catatan UNICEF krisis iklim adalah krisis hak anak. Indonesia termasuk dalam 50 negara teratas di dunia dengan anak-anak yang paling berisiko terpapar dampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Dibandikan dengan orang dewasa, anak-anak membutuhkan lebih banyak makanan dan air per kilo gram berat badan, kemampuannya bertahan dari cuaca ekstrem lebih rendah, dan anak-anak lebih rentan terdampak hal-hal seperti bahan kimia beracun, perubahan suhu dan penyakit.
****
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。