Kesalehan Ekologis
Akar antroposentrik masalah ekologi mengharuskan kita untuk mencari solusi tidak hanya dalam ekonomi dan teknologi, tetapi juga terutama dalam perubahan antropologis yang radikal dan holistik. Kita pertama-tama harus mengakui dan menyesali semua dosa sosial-ekologis kita yang telah membawa kerusakan pada alam dan sesama manusia.
Bahkan kalau kita hanya menyebabkan kerusakan kecil, kita dipanggil untuk mengakui kontribusi kita dan menyesalinya dengan sungguh. Pemulihan hubungan kita dengan alam, sesama, dan Tuhan harus dimulai dari pertobatan ekologis macam itu.13 Tak cukup sampai di situ, kita perlu membangun suatu habitus eko-spiritual yang baru, yang diwujudkan dengan menghormati martabat luhur setiap anasir alam. Bagi John Duns Scotus (1265-1308), filsuf sekaligus teolog Abad Pertengahan, habitus itu harus dihidupi dengan mendekati segala sesuatu menurut haecceitas mereka masing-masing.14 Haecceitas merupakan istilah Latin, yang berarti “thisness” atau “ke-ini-an”. Dengan istilah ini, Duns Scotus menunjukkan bahwa sejak awal mula setiap anasir alam semesta memiliki nilai keutamaan yang unik, tidak terulang dan tergantikan, dan terbedakan dari yang lain, sehingga harus dihargai dan dihormati menurut nilai intrinsiknya.
Menurut Duns Scotus, tanah, batu, air, kerbau, pepohonan, matahari, bulan, bintang, termasuk Poro Duka (45 tahun) yang tewas tertembak saat menolak pengukuran tanah yang dilakukan pihak investor di pesisir Marosi, Sumba Barat (25 April 2018), memiliki nilai esensial dan keunikan pada dirinya sendiri. Sebelum semua anasir alam itu lahir ke dunia, hidup, beraktivitas, dan berinteraksi dengan ciptaan-ciptaan lain, atau bahkan sebelum kita menamakan mereka Poro Duka, tanah, air, kerbau, kucing, mangga, dan sebagainya, mereka sudah bereksistensi sejak sedia kala dan sudah memiliki “ke-ini-an” (haecceitas), esensialitas, dan nilai intrinsik masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu menghormati mereka menurut martabat luhurnya sebagai ciptaan yang tak tergantikan, dan tak pernah boleh merusaknya dengan alasan apa pun.
Sama seperti manusia, demikian kata Duns Scotus, entitas alam yang lain lahir sebagai inkarnasi unik dari Tuhan yang penuh kasih sayang.15 Karena itu, mengikuti guru mistiknya, Santo Fransiskus Assisi, Duns Scotus mengajak kita untuk mendekati entitas alam yang lain sebagai ‘saudara’ dan ‘saudari’, yang diciptakan, ditebus, dan diselamatkan oleh Allah Bapa yang sama.16 Kita mesti mencintai segala entitas alam dalam keunikannya, merangkul mereka dalam personanya, menghormati mereka dalam singularitasnya, dan memeluk mereka dalam interioritasnya. Inilah yang dimaksud dengan “kesalehan ekologis”, sebuah sikap eko-spiritual yang berusaha mendekati setiap anasir alam menurut martabat sakralnya sebagai ciptaan yang luhur.
Dalam terang haecceitas Duns Scotus, konsep Hak Asasi Manusia (HAM) tidak boleh dilihat secara sempit dan antroposentrik, tetapi perlu dilihat secara luas dalam horizon progresif tentang hak asasi setiap ciptaan. Hanya dalam horizon itu, kita dapat menumbuhkan apa yang disebut kesalehan ekologis tersebut.
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。