Pertempuran Terakhir: Perebutan Air Bersih di Masa Krisis
Maret 22, 2024POCO LEOK KEMBALI MEMANAS: TARIK MUNDUR APARAT, HENTIKAN INTIMIDASI DAN KEKERASAN PADA WARGA POCO LEOK DAN JURNALIS!
Oktober 4, 2024Menyongsong Hari Tani Nasional tahun 2024 yang jatih pada tanggal 24 September, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Nusa Tenggara Timur bersama Mahasiswa Magang MBKM Jikom Undana melakukan kunjungan ke petani di Desa Labat pada Jumat (20/9). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pertanian setempat dan mendorong penerapan praktik pertanian berkelanjutan sekaligus langkah untuk mendekatkan persoalan pertanian di Nusa Tenggara Timur kepada kaum muda.
Tim WALHI NTT bersama mahasiswa magang MBKM Ilmu Komunikasi Undana, disambut hangat oleh petani setempat. Dalam pertemuan ini, tim WALHI NTT menemukan sejumlah masalah krusial yang dihadapi para petani. Eli Adang misalnya. Lelaki paruh baya itu menceritakan yang dihadapinya belakangan ini bahwa hasil panen sudah tak sebanyak dulu, dari lahan seluas dua puluh are sebelumnya mendapatkan 100 blek (gramasi) kini hanya mendapatkan 40 hingga 50 blek. Penurunan produktifitas pertanian menurutnya bukan hanya dirasakan olehnya, beberapa petani pun mengakui hal tersebut.
Masalah lain yang dihadapi saat ini menurut pengakuan Pak Eli adalah iklim yang tidak menentu. Ia dan 22 anggota kelompoknya seolah sedang berjudi dengan kondisi alam yang tidak dimengerti. “kami macam main judi dengan ini kondisi kaka, aer sudah kurang baru hama juga makin ganas” tandas Eli.
Bagi WALHI NTT, ini adalah fakta tentang petani di Indonesia. Mereka harus berjuang melawan ketidakpastian terhadap iklim ditambah upaya alih fungsi lahan pertanian yang mengancam keberadaan para petani.
Reporter : Bea