Letak Kabupaten Sabu Raijua berada di bagian selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Termasuk daerah terluar Indonesia. Luas Kabupaten Sabu Raijua adalah 460.47 Km2 yang terbagi atas 6 (enam) Kecamatan. Kecamatan yang terluas adalah Sabu Barat dengan luas wilayah 185.16 Km2 dan luasan yang tekecil adalah Kecamatan Sabu Timur dengan luas wilayah 37,21 Km. Kabupaten ini terdiri dari tiga buah pulau yakni Pulau Sabu, Pulau Raijua dan Pulau Dana.
Saat ini Sabu Raijua juga tengah menyelenggarakan Pilkada. Adapun Pilkada tersebut diikuti oleh tiga pasang calonn. Ketiga pasangan calon tersebut yakni pasangan Takem Raja Pono – Herman Hegi Radja Haba. Bakal pasangan calon yang lolos verifikasi melalui jalur perseorangan. Pasangan calon Nikodemus Rihi Heke – Yohanis Uly Kale yang diusung Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bakal pasangan calon Orient P. Riwu – Thobias Uly yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
Berikut pekerjaan rumah yang harus menjadi prioritas calon pemimpin Sabu Raijua Terpilih
1. Krisis Hutan
Krisis hutan juga menjadi PR serius bagi calon pemimpin terpilih di Sabu. WALHI NTT mencatat bahwa Kabupaten Sabu Raijua adalah kabupaten dengan luas Kawasan hutan dan tutupan hutan terendah di NTT. Tata Kelola hutan di Sabu juga masih sangat buruk salahsatunya lantaran tidak ada data Kawasan hutan yang benar. Misalnya belum ada tata batas Kawasan hutan lindung yang katanya seluas 7.523 Ha. Tantangan calon pemimpin terpilih di Sabu Raijua adalah memastikan kelsestarian dan perluasan Kawasan hutan serta hutan tutupan di Sabu Raijua. Memastikan bahwa tidak ada alihfungsi Kawasan hutan atas nama pembangunan mengingat krisis hutan yang dialami. Calon pemimpin terpilih harus memastikan 30 persen dari total luas daratan Sabu Raijua merupakan hutan tutupan kedepannya. Kebijakan untuk perluasan konservasi, rehabilitasi hutan menjadi PR yang tidak boleh diabaikan. Selain itu, Kabupaten Sabu Raijua juga menurut catatan WALHI NTT memilki tata kelola data kehutanan yang masih buruk, dan ini menjadi PR Calon pemimpin terpilih Sabu Raijua
2. Lahan kritis dan Krisis Pangan
Berdasarkan data dari website resmi Kabupaten Sabu Raijua, data lahan kritis 2015 di Kabupaten Sabu Raijua hanya 84, 074 hektar (dalam dan luar Kawasan hutan) dari total luas Sabu Raijua yakni 46.070 ribu hektar. Data ini, menurut WALHI NTT tidak sahih karena perkiraan WALHI NTT, lebih dari separuh Kabupaten Sabu Raijua. Hal ini terkait dengan Kabupaten Sabu Raijua yang mengalami proses penggurunan. Akibat dari kemarau Panjang dan minimnya curah hujan. Hal ini ditambah lagi dengan proses penambangan dan eksploitasi air tanah. PR calon pemimpin terpilih yakni yakni melakukan konservasi lahan kritis secara menyeluruh agar kelak berubah jadi lahan produktif untuk kepentingan ketahan dan kemandirian pangan. Sabu raijua juga masih bergelut dengn persoalan kerawanan pangan akibat kesulitan air, gagal tanam dan gagal panen. Sabu Raijua masih mengandalkan sector impor pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Misalnya untuk kebutuhan beras. PR calon pemimpin terpilih di Sabu Raijua adalah mengurangi ketergantungan pada pangan luar seperti beras tapi menggenjot pangan lokal sebagai sumber pangan utama masyarakat.
3. Krisis air
Krisis air di Sabu Raijua merupakan PR besar bagi calon pemimpin Sabu Raijua kedepannya. Sampai saat ini krisis air dalam skala besar masih terus melanda salhsatu kabupaten terluar Indonesia ini. Hal ini makin menjadi jadi di musim kemarau. Bahkan pemenuhan air menggunakan mobil tangka pun tidak cukup karena memang keterbatasan sumber daya air. Air merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh pemerintah. Oleh karena itu, calon pemimpin terpilih Sabu Raijua harus memprioritaskan masalah ini. Kedepannya, Konservasi air, perlindungan sumber sumber air, pencegahan privatisasi air harus menjadi prioritas utama. Calon pemimpin terpilih juga tidak memberikan ijin pada investasi investasi yang rakus dan merusak sumber daya air, seperti pertambangan skala besar. Calon pemimpin kedepan harus memastikan bahwa tidak ada lagi ribuan warga Sabu Raijua yang mengalami krisis air. Oleh karena itu hulu hilir pengelolaan air harus menjadi prioritas utama.
4. Perlindungan Masyarakat Adat
Ditengah hingar bingar pembangunan, masyarakat adat kerap terabaikan. Dalam konteks Kabupaten Sabu Raijua, masih begitu banyak komunitas masyarakat adat yang perlu diakui dan dilindungi hak haknya. Hal ini penting guna memastikan komunitas masyarakat adat tidak tergusur dari peradaban pembangunan di Sabu Raijua. Masyarakat adat jangan lagi hanya sekadar ajang eksploitasi untuk kepentingan ekonomi pariwisata. Calon pemimpin terpilih harus mengakui dan melindungi segala hak masyarakat adat termasuk tanah ulayat dan kebudayaan lainnya. Mampukah, pemimpin terpilih Sabu Raijua pada 9 Desember 2020 memastikan ada perda untuk perlindungan masyarakat adat. Masyarakat adat di Kabupaten Sabu Raijua harus memastikan hal ini kedepannya.
5. PR Lingkungan Hidup dan Masyarakat adat lainnya
Calon pemimpin terpilih Sabu Raijua memiliki PR besar dalam urusan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, perlindungan wilayah kelola rakyat dari upaya alih fungsi hingga perlindungan dan pengakuan sekaligus penguatan masyarakat adat di Sabu Raijua. Berikut beberapa catatan lainnya menurut WALHI NTT yang menjadi pekerjaan rumah calon pemimpin terpilih Sabu Raijua:
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。
1 Comment
Diharapkn kepada peminpin terpilih utk membuat program gerakan menanan sejuta pohon dan di jadikan TAHURA( TAMAN HUTAN RAKYAT) DAN DIBERI NAMA TOKOH PANUTAN MASYARAKAT LOKAL. HAL LAIN YG TDK KLH PENTING…JUGA MEMBUAT GERAKAN MENANAM SEJUTA POHON MANGROVE DI PSISIR PANTAI KELILING SABU RAIJUA.