Bumi Merapu 17 November 2022, hujan dan bunyi petir seakan menjadi pertanda alam, bahwa restu alam dan leluhur turut dalam momentum festival wai humba yang telah ke sembilan kalinya dilaksanakan di bumi merapu.
Festival Wai Humba IX yang berlangsung di Kampung Praing Wundut, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 17 – 20 November 2022, memberi pesan penting bagi kehidupan orang Sumba dan NTT pada zaman ini.
Festival ini merupakan Festival tahunan yang lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap eksploitasi lingkungan hidup yang terjadi di pulau Sumba. Perwakilan dari empat gunung Wanggameti, Yawila, Pura Nobbu, Tanadaru, turut memberi kesan tersendiri dalam festival ini. Hadir dengan niat luhur yang sama yakni mempertahankan budaya dan ekologi Sumba, menolak punah atas kebijakan yang mengeksploitasi budaya dan alam Sumba secara brutal, adalah alasan dasar kenapa Sumba perlu dihubungkan untuk melawan kerakusan dan keserakahan.
2012 pertama kali festival ini dilakukan, tidak sekedar menciptakan kemeriahan tanpa substansi mendasar. Kami bukan Humba yang menuju kepunahan, secara lantang dan tegas, orang Humba menyatakan bahwa kami masih ada menjaga alam Humba untuk keabadian Humba yang terwariskan ke anak cucu kelak.
Sumba terlalu mahal untuk digadaikan ke para pebisnis emas yang sudah sejak awal berniat menggadaikan Sumba. Kearifan lokal yang telah dihasilkan orang tua zaman dulu ternyata masih mampu menjawab berbagai tantangan sosial ekonomi dan lingkungan yang semakin hari semakin tidak terkendali akibat berbagai aktivitas produksi manusia. “Kita patut bersyukur dengan apa yang telah dibangun oleh masyarakat saat ini dengan mengedepankan nilai luhur budaya untuk menjaga keseimbangan.
Festival ini menjadi salah satu jembatan baru untuk mendekatkan kembali manusia dengan sang Pencipta dan alam sekitarnya. Serta sebagai salah satu upaya untuk berdialog dengan budaya Humba dalam konteks meningkatkan perlindungan dan keberlanjutan alam dari kegiatan yang tidak ramah terhadap lingkungan dan budaya.
17-20 November 2022 Paraing Wundut, Lewa – Sumba Timur waktu yang tepat untuk dicatat sejarah pelaksanaan Wai Humba ke sembilan. Ini solidaritas orang Humba yang sedang menunjukan komitmen bersama dalam merajut solidaritas dalam mencatat cerita sebagai satu Humba yang terhubung dari ujung Timur sampai Barat. Nda Humba Li La Mohu A Lama (Kami bukan Sumba yang menuju kemusnahan). Ini tanahnya kami, ini kepercayaannya kami. Orang Humba sudah harus sadar, kami bukan Humba Lila Mohu (Sumba yang menuju kemusnahan)
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。
1 Comment
Kita harus bersatu se daratn sumba utuk pulikan alam yg suda terkuras. Ole perbedan iklim. Tana marapu adala tiripan lelur yg perlu kita jaga secara bersama.sama