Para peserta yang mengikuti pelatihan itu, akan tergabung dalam komunitas sahabat alam, tuk menjalankan misi kerja-kerja pelestarian lingkungan mewujudkan keadilan ekologis.
Penulis : P. Elkelvin Wuran – Sahabat Alam WALHI NTT 2025
Foto. Potret saat foto bersama di GSM 2025. Dokumentasi: WALHI NTT.
Kupang, WALHI NTT – Belum lama ini, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah (ED) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pelatihan Green Student Movement [GSM], sebuah pelatihan yang ditujukan pada gerakan mahasiswa yang fokus pada advokasi, edukasi, dan aksi nyata dalam perlindungan lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam menghadapi berbagai isu lingkungan, seperti perubahan iklim, pengelolaan sampah, dan konservasi sumber daya alam.
Berlangsung di Sekolah Alam Manusak, Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT, pelatihan ini diadakan dari tanggal 6 Februari – 9 Februari 2025.
“Melalui pelatihan ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, serta strategi aksi nyata guna mendorong perubahan positif di lingkungan sekitar mereka,” kata Jordan, selaku panitia kegiatan.
GSM Sebagai Aksi Nyata, Gerakan Pelestarian Lingkungan
Pada awal kegiatan, para peserta, mayoritas yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus diarahkan oleh panitia untuk saling memperkenalkan diri, sebagai upaya mengenal satu sama lain.
Berlanjut setelah itu, sebagai pengantar awal, Deputi WALHI NTT, Yuvensius Stefanus Nonga menjelaskan selayang pandang GSM “Sebagai upaya melahirkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan,” sekaligus membuka kegiatan pelatihan itu secara resmi.
Program ini, kata dia, kini diintegrasikan ke dalam Akademi Ekologi, yang memberikan pendidikan lebih mendalam serta kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan gagasan dan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan.
Foto. Potret saat sesi materi di GSM 2025. Dokumentasi: WALHI NTT.
Ia berkata, gerakan GSM pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 dengan lima daerah percontohan, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
Dalam waktu tiga tahun, GSM berkembang pesat hingga mencakup 18 daerah, menarik ribuan mahasiswa yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan.
Sekalipun sempat terhenti, jelasnya, WALHI yang sebelumnya sukses menggerakkan banyak mahasiswa dalam aksi nyata pelestarian lingkungan, tidak lagi mampu merawat kader-kader hijau yang telah dilahirkannya.
Kendati demikian, sebagai upaya pembetulan, WALHI mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali GSM dengan pendekatan yang lebih terstruktur melalui akademi ekologi sebagai wadah baru yang tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktikum bagi mahasiswa.
“Dengan dihidupkannya kembali GSM, kami berharap lahir lebih banyak environmentalist muda yang siap berjuang untuk kelestarian lingkungan,” katanya pada 6 Februari.
“Program ini diharapkan mampu menjadi ‘Kawah Candradimuka’ bagi generasi muda dalam membangun kesadaran lingkungan, memperluas gerakan sosial, serta menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi kelestarian alam Indonesia,” tambahnya.
Belajar Sambil Bermain, Pendekatan Interaktif Dorong Kesadaran Ekologis
Foto. Potret saat sesi jelajah alam di GSM 2025. Dokumentasi: WALHI NTT.
Selepas itu, pada beberapa hari berikutnya, para peserta mulai menerima beragam materi komprehensif, seperti misalnya sejarah dan perkembangan gerakan lingkungan dan Per-WALHI-an “Sebagai organisasi advokasi kebijakan lingkungan hidup.”
Horiana Yolanda Haki, Staf Advokasi dan Pengorganisiran Rakyat Walhi NTT, fasilitator materi itu menjelaskan, “gerakan lingkungan secara dunia, diprakarsai pertama kali melalui konferensi Stockholm,” sebuah pertemuan yang diinisiasi konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa [PBB] tentang lingkungan hidup manusia.
Lewat pertemuan itu, kata dia, mulai melahirkan beragam gerakan yang salah satunya “mendasari berdirinya Walhi, pada 15 Oktober 1980 sebuah usulan nama oleh Erna Witoelar sebagai gerakan lingkungan hidup di Indonesia”
Selain menerima materi, para peserta juga diajak untuk berdiskusi melalui permainan interaktif.
Mereka mengunjungi berbagai gambar yang menggambarkan fenomena penggusuran ruang hidup masyarakat adat akibat kebijakan pemerintah. Diskusi ini membuka wawasan peserta tentang realitas sosial-ekologis yang dihadapi masyarakat, terutama di Nusa Tenggara Timur.
Foto. Potret saat sesi diskusi melalui permainan interaktif di GSM 2025. Dokumentasi: WALHI NTT.
Salah satu peserta, Rachel, menyoroti dampak aktivitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pocoleok yang menjadi ancaman nyata bagi lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa limbah yang dihasilkan dapat mencemari lingkungan dan memicu polusi udara, sehingga berpotensi merugikan masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, materi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta problematika lingkungan hidup pun turut dipaparkan kepada para peserta sebagai stimulus dalam menyadarkan peserta, bahwa ekosistem lingkungan hidup di NTT perlahan-lahan memasuki ambang kehancuran.
“Jika tidak dimulai dengan gerakan yang dibangun oleh generasi muda,” kata Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, Direktur Eksekutif Daerah WALHI NTT.
Secara beruntun, esensi keadilan iklim, gender, mitigasi resiko bencana, advokasi lingkungan dan jurnalisme lingkungan menjadi kompilasi materi yang menggugah kesadaran peserta.
Di akhir kegiatan, para peserta yang berjumlah 13 orang itu, dikukuhkan melalui seremonial penutupan yang juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari lembaga anggota Walhi dan Dewan Daerah WALHI NTT.
Torry Kuswardono, Dewan Daerah WALHI NTT mengapresiasi keseriusan peserta dalam mengikuti setiap fase pelatihan itu.
Foto. Potret peserta, panitia, bersama dengan dewan daerah WALHI NTT di GSM 2025 saat malam penutupan. Dokumentasi: WALHI NTT.
Torry, yang juga direktur yayasan Penguatan Lingkar Belajar Komunitas Lokal, sebuah yayasan yang bergerak dalam memperkuat kapasitas masyarakat sipil dan pemenuhan hak dasar warga di Indonesia Timur itu mendorong agar “Materi yang didapat oleh peserta, dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.”
“Generasi kalianlah yang akan memimpin bangsa ini agar terhindar dari perusakan yang hendak mengancam kelestarian lingkungan,” tambahnya.
CP: WALHI NTT (082228882044)
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。