Kupang, WALHI NTT – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Nusa Tenggara Timur (WALHI NTT) telah menggelar kegiatan diskusi publik bertajuk “Quo Vadis: Mutis?” di Aula FISIP Universitas Nusa Cendana pada Jumat, 6 Desember 2024. Diskusi publik ini termasuk dalam rangkaian Konferensi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH) di tahun 2024, untuk melihat keselarasan kebijakan dalam pengelolaan kawasan Mutis secara berkelanjutan yang mengalami perubahan status dari cagar alam menjadi taman nasional dengan melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk masyarakat adat, pemerintah, akademisi, dan LSM. Dengan memahami berbagai perspektif, diharapkan diskusi ini dapat merumuskan langkah-langkah strategis demi menjaga kelestarian Mutis sekaligus memastikan keberlanjutan sosial, budaya dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Diskusi publik ini dihadiri oleh 6 narasumber; Usif Lif Oematan (Masyarakat Adat Mutis TTS Sonaf Nunbena), Keyetanus Abi (Masyarakat Adat Mutis TTU Ketua Forum Sejarah dan Budaya Timor), Dadang Suryana (Kepala Bidang Teknis KSDA), Nelson Obed Matara, S.I.P (Anggota Komisi IV DPRD Provinsi NTT dari Fraksi PDIP), Yonatan, H.L. Lopo, S.I.P, M.A. (Akademisi Undana), dan Umbu Wulang Tanaamah Paranggi (Direktur WALHI NTT). Diskusi ini dimoderatori oleh Gres Gracelia (Divisi Advokasi WALHI NTT).
Kegiatan ini dimulai dengan pengantar oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh setiap pemantik diskusi.
Rekan-rekan media juga hadir untuk meliput kegiatan ini. Salah satu berita yang sudah terbit hingga saat ini adalah dari KoranTimor.com.
Mengutip media tersebut, menurut Usif Lif, taman Nasional yang disingkat TN. Seakan-akan, pemerintah mendirikan satu bendera kehancuran bagi peradaban orang timor.
“Pengamatan kami orang kampung. TN itu, Tam Nem (masuk datang red). Yang kedua sesuai pengamatan kami mengangkut TN, Tiun Na (Minum darah red). Jadi hemat bodok yang kami pakai adalah pemerintah sedang mendirikan sebuah bendera kehancuran di mutis timau,” tuturnya.
Untuk diketahui, beberapa rekan media juga hadir dalam diskusi publik tersebut. Hingga saat rilis ini ditulis, baru satu yang masuk kepada kami. Informasi lebih lengkap dapat diakses di link-link berikut.
Link berita ”Diskusi Publik: Quo Vadis Mutis?” (last update 10 Desember 2024, pukul 01.31)
Kedatangan masyarakat dua desa tersebut bukan merupakan kedatangan pertama ke Kementerian ATR/ BPN. Warga berharap kunjungan kali ini membuat Kementerian ATR/BPN memprioritaskan penyelesaian konflik agraria di desa mereka.
但俗話說“是藥三分毒”,另外從個人情感來說不管是ED患者自己還是其性伴侶,對長期依靠威而鋼支撐性生活肯定都是非常不滿意的,威而鋼, 因此只要了解避免了以上禁忌症,現有的臨床經驗來看,在醫生指導下長期服用威而鋼還是沒有問題的。
晚睡熬夜、睡眠過少會影響心臟健康、動脈血管健康,使心臟動泵出血液的力量變弱,血管動脈老化變窄,從而引起器質性勃起功能障礙(陽痿)。犀利士的副作用類似,所以亦會加重犀利士副作用症狀,請應謹慎使用。